Thursday, September 21, 2017

Proyeksi UTM

Proyeksi UTM
Pengertian UTM :
UTM merupakan singkatan dari Universal Tranverse Mercator yang merupakan sistem proyeksi silinder, konform, secant, transversal yang mempunyai ketentuan sebagai berikut :
1. Bidang silinder memotong bola bumi pada 2 buah meridian yang disebut meridian standar dengan faktor skala 1.

2. Lebar zone 6 derajat dihitung dari 180 derajat BB dengan nomor zone 1 hingga ke 180 derajat BT dengan nomor zone 60. Tiap zonee mempunyai meridian tengah sendiri.

3. Perbesaran di meridian tengah = 0.9996

4. Batas paralel tepi atas dan tepi bawah adalah 84 derajat LU dan 80 derajat LS.

5. Masing-masing zone mempunyai koordinat sendiri yaitu titik potong meridian sentral dengan garis ekuator yang disebut sebagai titik nol sejati (true origin).

6. Dalam sistem grid metrik, meridian sentral diberi absis fiktif sebesar 500.000 meter Timur(mT), sedang untuk ordinat, supaya tidak akan terdapat harga negative sehingga dibagian selatan ekuator diberi ordinat sebesar 10.000.000 meter Utara(mU), disebelah utara ekuator diberi ordinat 0 meter Utara(mU).

7. Setiap zone pada sistem grid UTM mempunyai pertampalan kesamping sekitar 40 km. sehingg setiap titik yang berada di daerah pertampalan akan mempunyai 2 harga koordinat.

8. Faktor skala pada meridian sentral (meridian tengah) ditentukan besarnya k=0.9996

Sifat khusus dari proyeksi UTM :
a. Proyeksi                                   : Transverse Mercator lebar zone 6 derajat.

b. Sumbu pertama(ordinat/Y)      : Meridian sentral dari tiap zone

c. Sumbu kedua(absis/X              : Ekuator

d. Satuan                                      : Meter

e. Absis Semu(T)                         : 500.000 meter pada Median sentral

f. Ordinat Semu(U)                      : 0 meter untuk belahan bumi bagian Utara dan 10.000.000 meter untuk belahan bumi bagian selatan

g. Faktor skala                             : 0.9996(pada Meridian sentral)

h. Penomoran zone                    : mulai dengan zone 1 dari 180 derajat BB s/d BB, zone 2 dari 174 s/d 168 derajat BB, dst sampai zone 60 yaitu dari 174 derajat BT s/d 180 derajat BT.

i. Batas Lintang                            : 84 derajat LU dan 80 derajat LS dengan lebar lintang untuk masing-masing zone adalah 8 derajat kecuali untuk bagian lintang X yaitu 12 derajat.

j. Penomoran bagian derajat lintang : Dimulai dari notasi C(800LS - 720LS), D, F sampai X(720LU - 840LU)(notasi huruf I dan O tidak digunakan).

k. Wilayah indonesia terbagi dalam 9 zone UTM, dimulai dari meridian 90 derajat BB sampai meridian 144 derajat BT dengan batas lintang 11 derajat LS sampai 6 derajat LU. Sehingga wilayah Indonesia terdapat pada zone 46 sampai dengan zone 54.



Manfaat dari UTM :
- Dapat digunakan pada pemetaan teknis skala besar, karena perubahan jarak dan sudutnya dapat        diabaikan
- Dapat menggunakan rumus yang sama untuk setiam zone diseluruh dunia untuk mendapatkan      transformasi koordinat dari zone ke zone.
- Digunakan sebagai pemetaan skala nasional oleh BPN (Badan Pemetaan Nasional)



Sistem Koordinat UTM :
UTM mengacu pada bentuk bumi datar/planar melalui proyeksi tertentu jadi bukan pada bentuk bumi yang bulat. Sistem koordinat UTM memproyeksikan bumi ke dalam bentuk tabung dalam satuan meter.

                                                    gambar.2 penampang atas bumi


zona UTM merupakan daerah yang dibatas oleh garis bujur sejauh 60.Berdasarkan perhitungan secara keseluruhan ada terdapat 120 zona UTM didunia karena tiap zona yang ada dibagi lagi menjadi (north) garis khatulistiwa dan bagian selatan(south) garis khatulistiwa.
                                                                 gambar 3. peta dunia


Setiap zona UTM punya sistem koordinat sendiri dengan titik nol sejati dengan ada perpotongan antara meridian(garis bujur) sentralnya dengan ekuator. Khusus untuk wilayah Indonesia ada 9 zona UTM yang dimulai dari meridian 900 BT hingga meridian 1440 BT dengan batas paralel (lintang) 110 LS hingga 60 LU.Sehingga wilayah Indonesia dimulai dari zona 46 (meridian sentral 930 BT) hingga zona 54 (meridian sentral 1410 BT).

Sumber :
http://www.academia.edu/29363810/Proyeksi_Peta_Universal_Traverse_Mercator
Tugas 5

Thursday, September 14, 2017

Data Spasial & Data Atribut



Review Data Spasial & Data Atribut

Data Spasial merupakan data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang pada umumnya berbentuk peta. Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik, bentuk garis(line) dan bentuk area(polygon).

Struktur data spasial dibagi menjadi 2 model yaitu data raster dan model data vektor. 

Model data raster menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-pikse yang membentuk kotak segi empat(grid)/sel, sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. 

Model data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan , menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area(polygon) beserta atribut-atributnya. Data spasial pada skripsi ini yaitu data spasial kawasan hutan parung panjang yang didapatkan di unit III perum perhutani bandung.

Data Atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek sebagai data spasial. Seperti batas wilayah, jenis tanah, curah hujan dsb. Data atribut dan data spasial memerlukan suatu sinkronasi agar data yang dihasilkan akurat sesuai dengan keadaan keruangan pada saat itu.


Tugas 4

Sumber: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1061/1/MOHAMMAD%20ARIEF%20PUTRANTO-FST.PDF

Wednesday, September 6, 2017

Sistem Informasi Geografis

Konsep Dasar SIG

1. Data SIG terdiri dari 2 data yaitu data tabular(table) dan data grafis (image). Data tersebut bisa   diperoleh dengan berbagai cara contoh dari hasil survey dan dari bidang penginderaan(remote sensing) sehingga bisa didapatkan bentuk dan data dari objek, kejadian(fenomena, atau area yang diamati dipermukaan bumi.

2.Data SIG bukan hanya berbentuk digital tapi juga ada yang berbentuk analog. Contohnya (printed map). Data analog tidak bisa langsung digunakan atau dikelola dalam analisis GIS karena harus di ubah terlebih dahulu kedalam bentuk digital. Cara mengubahnya yaitu contoh bisa diubah dengan cara (digitazing).

3. Sebelum dianalisi maka harus ditentukan dahulu jenis data dan parameter-parameter pengaruhnya.

4. Seperti yang sudah dibahas di atas jika ada data analog maka harus terlebih dahulu diubah menjadi data digital agar bisa dikelola.

5. Koordinat. Koordinat merupakan hal yang membedaan objek gambar dengan objek pada data.

6.Simbol, Garis, Warna. Penyajian data geografis disajikan di atas peta menggunakan 2 hal tersebut.


Komponen SIG
    SIG merupakan sistem kompleks yang biasanya terintegrasi dengan lingkungan sistem-sistem komputer yang lain dalam tingkat fungsional dan jaringan. SIG terdiri dari beberapa komponen yaitu:

1. Perangkat Keras : Perangkat keras yang digunakan dalam SIG adalah komputer(PC), mouse, digitizer, printer, plotter,  dan scanner.

2. Perangkat Lunak : Perangkat lunak SIG menyediakan fungsi untuk masukan, menyimpan, menganalisis dan menampilkan data dalam bentuk geografis. Yang biasa digunakan adalah Arcview, Map Info, Erdas.

3. Data dan Informasi Geograsi : SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data yang diperlukan. Data Geografis dapat juga diperoleh dengan membelinya dari penyedia jasa peta seperti Bakosurtanal.

4. Manajemen (SDM) : Hal ini sangat dibutuhkan karena proyek SIG akan berhasil jika dikelola dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan.

Komponen SIG

Tugas 3

Sumber : http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/860/1/95032-ADEN%20SIHABUDIN-FST.pdf